METODE-METODE MELATIH SUARA BURUNG KICAUAN


A. Arti pemasteran pada burung berkicau

     Pemasteran burung berkicau adalah proses melatih burung untuk menirukan atau mendoktrin burung berkicau dengan suara-suara lain, agar dapat merekam dan menirukan suara-suara lain yang kita pedengarkan. 
Suara-suara lain tersebut bisa kita dapatkan dari suara burung sejenis, suara burung lain, dan suara-suara burung lain yang kita rekam dan kita pedengarkan. Tujuan utama pemasteran atau memaster burung berkicau adalah suapaya mempunyai variasi lagu berkicau lebih banyak dan menjadi beragam.

B. Dasar  Ilmi Pemasteran Burung Berkicau

      Menurut Gregory Ball dan Stewart Hulse, peneliti dari Hopkins Psychology ada hubungan parallel yang menarik antara komunikasi vokal pada bunyi suara burung dan ucapan/bahasa pada manusia. Di bulan Januari 1998, kedua ilmuan tersebut mempublikasikan temuan mereka tersebut di forum American Psychologist. Berikut adalah intisari dari temuan mereka dan semoga kita bisa lebih menghargai dan menikmati suara burung.

1. A (auditory)

Memory lagu/bunyi suara burung lebih merupakan sesuatu yang dipelajari oleh burung. Semenjak masih di dalam sarang, burung yang masih muda yang berkelamin jantan akan mendengarkan suara yang dilantunkan oleh induk jantannya dan juga indukan jantan dari species lain serta berbagai suara yang ada disekitarnya, yang kemudian dia rekam suara tersebut  kedalam auditory memorynya.

Tahapan ini merupakan fase yang sangat kritis bagi beberapa species dalam melantunkan “lagu” nya dikemudian hari. Ini bisa dibuktikan bahwa burung yang dibesarkan dalam kondisi terisolasi dari induknya akan melantunkan “lagu” yang tidak normal atau tidak menyerupai induknya di alam liar. Contoh dalm hal ini adalah “ burung kenari islan” yang melantunkan lagu Blackthroat atau melantunkan suara jenis burung lainnya.

2. B (babbling)


Pada saat pejantan mencapai usia puber, mereka akan mulai melantunkan kemampuan suara vokal mereka yang tentu saja masih dengan suara yang halus, dan tidak teretur atau yang biasa kita sebut dengan istilah ngeriwik. 

Tahapan berikutnya, lagu yang dilantunkan akan terdengar lebih keras/ngepling, lebih jelas dan panjang dan akhirnya mengkristal sehingga sesuai dengan auditory memory yang terbentuk dalam beberapa bulan sebelumnya. 

3. C (caurtship)

Dalam mencari pasangan banyak burung jantan yang mengadalkan kemampuan mereka dalam melantunkan lagu untuk bersaing dengan jantan yang lain dalam memperabutkan daerah kekuasaan. Apa yang membuat beberapa burung jantan memiliki suara yang lebih menarik dibandingkan dengan rekan meraka lainnya ? Penelitian menunjukan bahwa hal ini ditentukan oleh ukuran burung tersebut. Dalam percobaan yang menggunakan Mockingbirds dan Red-winged blackbirds, betina lebih tertarik dengan pejantan yang mempunyai suara lebih keras dan lebih variatif.

4. D (dialects)

Burung juga sama seperti manusia, mempunyai dialek yang bisa membedakan asal daerah mereka. Di California, peneliti yang sudah terlatih bisa membedakan suara White-Crowned Sparrow yang hidup di daerah Barkeley, Sunset Beach dan Marin County. Walaupun semua burung tersebut melantunkan suara /lagu yang hanya dimiliki oleh White-Crowned Sparrow, tapi akhir phrase lagunya berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain.

5. E (environment)


Interaksi sosial mempunyai efek untuk pembentukan lagu yang dilantunkan burung. Pada masa auditory memory, ada beberapa spesies burung yang bisa merekam suara lebih banyak daripada yang akan menjadi lagunya dikemudian hari. Pertanyaannya adalah suara/lagu mana yang akan tetap bertahan dan suara mana yang akan hilang ? Berdasarkan penelitian, suara/lagu yang bertahan adalah yang lebih mirip dengan lagu ke dua induknya atau spesiesnya. Sedangkan yang berbeda tidak akan bertahan. 

6. F (feedback)

Walaupun sudah mencapai usia dewasa, beberapa jenis burung tetap perlu mendengar lagu-lagu yang pernah dipelajarinya. Baik lagu-lagu yang berasal dari speciesnya sendiri maupun dari species lain, supaya apa yang sudah direkamnya didalam Auditoty memory tidak akan hilang.

7. G (gender differences)


Walaupun berat otak antara burung jantan dan betina adalah sama, tapi ada perbedaan yang besar dalam struktur sirkuit otak. Penelitian yang dilakukan pada zebra finch menunjukan bahwa jantan zebra finch mempunyai nucleus (High Vocal Center) yang 7 kali lebih besar dibandingkan betina. Ini salah satu alasan kenapa burung jantan suaranya lebih keras dan lebih variatif.

8. H (high vocal center)

Bagian dari otak tersebut adalah kunci dari pelajaran dan melantunkan lagu. Jika bagian ini mengalami degradasi, maka akan menimbulkan masalah dalam melantunkan lagu di kemudian hari. Sering kita mengatakan burung “pintar” atau gampang dimaster karena ternyata burung tersebut memiliki HVC yang lebih besar.

9. I (identification)


Kita bisa mengenali suara seseorang tanpa melihat orangnya. Ini sering terjadi pada percakapan via telepon. Begitu juga dengan burung. Walaupun terdengar sama dikuping kita, tetapi tidak ada suara burung yang sama persis. Burung jalak bisa dengan mudah membedakan suara pasangannya dari suara jalak yang lain.

10. J, K, L (linguist noam chomsky)

Burung yang dibesarkan dalam keadaan terisolasi, setelah dewasa akan melantukan lagu yang “tidak normal” walaupun suara yang dihasilkan dari suasana terisolasi ini masih memiliki lagu tipikal speciesnya, seperti jumlah not per lagu, dan lain-lain.

11. O (ornithologists)

Yang pertama kali mengidentifikasi variasi pada suara/lagu burung adalah mereka yang langsung melakukan penelitian dilapangan. Di awal abad ini, ornithologists menggunakan data musikal untuk mengidentifikasi suara burung yang mereka dengar. Data yang lebih objectik di dapat setelah adanya pertemuan tape recorder dan kemudian berkembang menjadi Sonograph, yang menghasilkan  suara spectrograph yang merupakan perwakilan dari sinyal akustik yang lebih kompleks.

12. P (perfect pitch)


Didalam dunia burung, pitch digunakan untuk mengklarifikasi jenis suara. Percobaan yang dilakukan pada burung jalak menunjukan bahwa burung juga menggunakan pitch yang hampir sama dengan strategi “lebih rendah” atau”lebih tinggi”. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »